SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

1. Pendidikan Umum
pendidikan dasar dilaksanakan di taman kanak-kanak dan di sekoah dasar, pendidikan lanjutan menengah umum diwujudkan dalam dua tingkat yaitu sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Sekolah menengah pertama merupakan suatau tahap peralihan dari sekolah dasar, dan disisi lain merupakan peralihan untuk memasuki tahap pendidikan yang lebih tinggi. Pada tahap ini akan terjadi apa yang dinamakan tahap penelusuran bakatdan oleh karena itu pada tahap ini sangat diperlukan adanya bimbingan dan penyuluhan.
Sekolah menengah atas lebih diarahkan kepada pendidikan tinggi yang merupakan jalur persiapan profesi atau persiapan akademis, masing-masing disini dalam mempersiapakan tenaga kerja professional dan tenaga akademik dalam rangka pengembangan penelitian serta pengembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. 

2. Pendidikan Kejuruan
Pada hakikatnya merupakan suatu pendidikan yang menyiapkan manusia untuk memasuki lapangan pekerjaan. Kepada warga Negara yang memasuki jalur ini diberikan bekal-bekal yang diperlukan untuk memasuki lapangan kerja, baik dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja ataupun memauki lapangan pekerjaan yang telah tersedia di dalam masyarakat.|
Pendidikan kejuruan dilaksanakan pada tingkat menengah pertama dan menengah atas, dan tingkat tinggi dengan berbagai kemungkinan variasimdan orientasi pendidikan kejuruan diarahkan antara lain kepada bidanng teknologi, industry, perdagangan pertanian, kerumahtanggn, dan jasa.
3. Pendidikan Kemasyarakatan
Merupakan pendidikan yang memberikan kemungkinan perkembangan- perkembangan social, cultural, spiritual-keagamaan, dan ketrampilan diluar pendidikan formal. Pendidikan kemasyarakatan khususnnya yang ada di masyarakat tradisional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan merupakan bagian ynag tak terpisahkan dari kebudayaan masyarakat. Melalui pendidikan kemasyarakatan kesinambungan dari kebudayan dapat terwujud dan tantangan-tantangan lingkunngan dapat dijawab. Pendidikan kemasyarakatan ini tidak selalu dimaksudkan untuk memberikan bekal secara langsung guna memasuki lapangan pekerjaan melainkan dalam program ini diberikan bekal yang dapay dimanfaatkan oleh warga Negara dalam rangka konservasi dan pengembangan kebudayaan daerah, pengembangan kebudayaan nasional, dan pengembangan bangsa.

4. Mobilitas antar jenis Pendidikan
Baik pendidikan umum maupun kejuruan melaksanakan fungsi pendidikan yaitu mengembangkan mutu sumber daya manusia dalam perkembangan masyarakat Indonesia dewasa ini dan pada masa depan. Meskipun terdapat perbedaan antara kedua jenis pendidikan tersebut maka sangat perlu adanya jembatan mobilitas antar keduanya sehingga bagi keduanya terbuka kemungkinan adanya lalu lintas perkembangan yang seluas-luasnya.
Pendidikan kejuruan dan pendidikan kemasyarakatan mempunyai peranan yang sangat penting hal ini disebabkan karena tuntutan dan aspirasi rakyat yang selalu meningkat untuk memperoleh kesempatan kerja. Disini juga dapat dikemukakan bahwa masyarakat Indonesia dewasa ini masih belum dapat memberikan penghargaan yang proporsional terhadap pendidikan kejuruan dan kecenderungan masyarakat memandang pendidikan umum adalah yang paling tinggi dan paling bagus dibandingkan dengan pendidikan kejuruan maupun pendidikan kemasyarakatan. Oleh sebab itu masyarakat memerlukan tuntutan dan penerangan untuk dapat mengubah pandangan serta sikap yang demikian.
Jembatan mobilitas antara pendidikan umum dan pendidikan kejuruan dapat dibangun tas dasa sistim ujian. Berdasarkan standarisasi kurikulum pada pendidikan umum, maka setiap orang dapat mengikuti materi pendidikan umum dan kemudian mengikuti ujian yang diadakan oleh Negara. Oleh kerena itu, dalam rangka membanngun jembatan mobilitas ini, batasan umur pada system ujian hruslah dihapuskan.
5. Alternative Penjejangan 
• Pedidikan Dasar
1. Taman Kanak-kanak (2-3 tahun)
Pertumbuhan anak selama prasekolah amat menentukan bagi perkembangannya lebih lanjut. Oleh sebab itu pendidikan taman kanak-kanak untuk anak-anak yang berumur sekitar 3 tahun., masa pendidikan prasekolah selama 3 tahun menjelang umur 6 tahun harus merupakan satu kesatuan. Walaupun demikian, bahan kurikulum dan metode belajar-mengajar untuk tingkat umur yang berbeda harus disesuaikan dengan tinkat perkembangan anak.
Pendidikan pra sekolah tidak diwajibkan sehingga orang tua dapat menentukan apakah anaknya mengikuti pendidikan itu selama satu, dua atau tiga tahun atau tidak sama sekali. Pendidikan di taman kanak-kanak tidak menjadi syarat memasuki sekolah dasar. 
2. Sekolah Dasar (5-6 tahun)
Disini diberikan bekal-bekal dasar perkembangan kehidupan baik untuk diri sendiri dan lingkungan masyarakat. Tiap warga Negara Indonesia diwajibkan menempuh pendidikan yang sekurang-kurangnya dapat membekalinya dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dasar yang bisa disebut kemampuan melek huruf fungsional. Kemampuan ini meliputi membaca, menulis berhitung, bahasa Indonesia, pengetahuan umum, ketrampilan dasar, serta pendidikan agamadan kewarganegaraan.

• Pendidikan Lanjutan
1. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (4 atau 3 tahun)
Sekolah ini mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai kelanjutan pendidikan dasar dan sebagai masa peralihan ke pendidikan lanjutan yang lebih tinggi.dari sini siswa harus menentukan pilihan akan melanjutkan ke sekolah lanjutan atas umum atau kejuruan. Pada sekolah ini diberikan pelajaran akademk untuk meneruskan pendidikan di jalur umum dan pelajaran ketrampilan untuk membantu penelusuran bakat ke jalur kejuruan

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (4 atau 3 tahun)
Segi-segi positif dan negative dari pemisahan sekolah lanjutan atas umum dan kejuruan. Dari segi perencanaan tenaga kerja sebainya itu memangharus ada. Walaupun demikian, perencanaan tenaga sukar dilakukan dengan tepat sehingga pendekatan tenaga kerja yang kaku dan ketat sering pula menimbulkan masalh pengangguran yang meresahkan. Dan untuk mengatasi hal itu perlu dipikirkan kemungkinan system sekolah komprehensif yang mempersiapkan siswanya untuk kemungkinan kerja dan kemungkinan meneruskan pedidikan ke perguruan tinggi maka kurikulumnya harus benar-benar intensif, baik untuk persiapan kerja maupun keperguruan tinggi. 

• Pendidikan Tinggi
1. Perguruan Tinggi
Mempunyai fungsi ganda, yaitu mempersiapkan tenaga professional serta mengmbangkan ilmu dan teknologi. Dalam rangka pengandaan tenaga kerja professional, baik untuk pengembangan ilmu dan teknologi, dapat diadakan program gelar seperti program sarjana, pasca sarjana, dan program doctor.
Program gelar, terutama program doctor dan pasca sarjana, diperlukan pula untuk mempersiapkan tenaga penelitian dan penngajar dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Dalam rangka penggandaan tenaga profesionall dibawah sarjana dipakai program diploma yang diberikan baik di akademi maupun institute juga universitas. Dan untuk persiapan tenaga akademik dapat diadakan program gelar sarjana muda yang tidak terminal. Dan untuk meningkatkan jumlah peserta program doctor dapat dibuat program pasca sarjana untuk para sarjana yang ingin melanjutkan ke program doctor.
Pengunaan sisitem kredit juga dirasa menguntungkan di perguruan tinggi karena :
a. Mempermudah standarisasi beban studi antar jurusan dan fakultas
b. Mempermudah mobilitas akademik
c. Membantu administrasi multistrata yang memungkinkan sejumlah pintu masuk dan keluar.
d. Dapat mengubah disiplin pada dosen dan mahasiswa 
e. Memungkinkan perhatian terhadap perkembangan individual.

• Pendidikan Luar Biasa
Merupakan pendidikan yang diperuntukkan bagi siswa yang perkembangannya terhambat oleh factor-faktor fisik, psikologis, dan mental. Karena hal ini berkenaan dengan siswa yang mempunyai bakat perkembangan intelektual yang luar biasa, maka perlu diadakan sekolah khusus yang pelaksanaanya distur secara ketat.
Kebijakan –kebijakan Pemerintah Tentang Pendidikan Orde Baru 
Berdasarkan ketetapan MPRS dan MPR banyak dikeluarkan kebijakan berwujud undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan, edaran , proyek peningkatan dan pengembangan pendidikan dalam sarana dan prasarana , kurikulum, metode.
Upaya yang dijalankan :
1) Pemberantasan buta Huruf
Sejak zaman penjajahan Belanda, pimpinan rakyat menyadari keterbelakangan bidang pendidikan yang terlihat banyaknya rakyat yang buta huruf sehingga sulit berkomunikasi. Usaha pemberantasan buta huruf dilakukan pemerintah pada tahun 1946 danb 1951 akan tetapi dari hasil sensus gagal. 
Tujuan pemerintah melakukan Pemberantasan buta huruf untuk meningkatakan kecerdasan masyarakat guna meningkatkan taraf kehidupan social, ekonomi dengan cara kesempatan bagi yang buta huruf memperoleh ketrampilan membaca, menulis, dan menghitung. 
Hasil sensus pada tahun 1971c menunjukkkan jumlah orang yang buta huruf di seluruh Indonesia masih sebanyak 32.21 juta (40 %) yaitu ornga yang tidaka bias membaca huruf latin.
Pada atahun 1972 pemerintah memperkenalkan pendidikan Aksarawan fungsional(functional literancy) yaitu memberikan pelajaran membaca, menulis dan berhitung serta ketrampilan tertentu. Gerakan PAF diberikan pada kelompok pekerja buta huruf (pertanian, perkebunan, pabrik , Dsb), diajar oleh ahli dibidangnya dan mengunakan alat peraga untuk memudahkan penyampian.Penyediaan bahan-bahan bacaan secara berkala, papan pengumuman, program kejar paket, dsb. 
2) Pendidikan masyarakat dan pendidikan luar sekolah (PLS)
Pendidikan masyarakat (punmas) adalah pendidikan yang diberikan di luar sekolah formal yang ditujukan dengan memberikan bimbingan kepada masyarakat. tujuan masyarakat adah mendidik masyarakat Indonesia untuk memiliki kemampuan mental, spiritual, dan keterampilam guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan pembukaan dan isi UUD 1945.
Isi pendidikan masyarakat adalah pendidikan agama dan budi pekerti, kecerdasan dan keterampilan, kewarganegaraan, berorganisasi, dan hidup mandiri. Usaha-usaaha pendidikan masyarakat dilakukan dengan Kursus-kursus, latihan-latihan, diskusi kelompok, penyuluhan, latihan berorganisasi, perpustakan masyarakat, kegiatan social edukatif. kursus atau latihan ialah dilakukan dalam jangka waktu pendek,praktis,untuk segera dapat menerapkan hasil pendidikan hasil pendidikan.
Pendidikan luar sekolah (PLS) yang siswanya berusia tua dibandingkan dengan usia pendidikan formal yaitu umur 10-24 tahun . materi yang diajarkan pengetahuan bercocok tanam, pemberantasan buta aksara dsb. Metode pngajaran dengan kursus, bahan bacaan, radio, Tv,penyuluhan dan media lainnya. Pelaksanaannya dilakukan oleh departemen P dan K, departemen dalam negeri, departemen tenaga kerja, departemen transmigrasi, departemen, pertaniaan, koperasi, departemen kesehatan, social, penerangan, agama dan lembaga-lembaga non pemerintah. 

3) Kegiatan Inovasi pendidikan
Sejak awal REPELITA melakukan pemecahan masalah pendidikan dan pengembangan pemdidikan melalui kegiatan inovasi pendidikan. Berbagai proyek inovasi meliputi semua jenis dan tingkat pendidikan di dalam maupun luar sekolah seperti yang tertera dalam seminar inovasi pendidikan pada Jakarta , januari 1975:
a) Proyek perintis sekolah pembangunan (PPSP). 
Bersifat Nasional yang dilakukan pada tahun 1972 melalui delapan IKIP yaitu Jakarta, Bndung, semarang, Yokyakarta, Medan, Surabaya, Padanag, dan Ujung pandang. Menyusun master desain dan struktur bidang studi matematika, IPA, IPS, Bahasa dan lainnya dengan jenjang 5-3-3tahun. PPSP mengunakan pendekatan pengajaran sistem modul bersistem belajar tuntas (Mastery learning Basis) dengan sistem pemecahan masalah. Sehingga memungkinkann siswa SMP atau SMA lulus kurang dari 3 tahun. Jenis pilihan bidang studui sebagi jalur pendidikan seperti keterampilan mesin, otomotif, bangunan, listrik,elektronika, fotografi, pkk, kerajinan batik, pertanian dan sebagainya.

b) proyek pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua, dan guru(PAMONG).
Berawal darikerjasama BP3K departemen P dan K dengan SEAMEO regional INNOTECH center di Sala, Jawa Jengah 1974-1979. yaitu dengan sistem pegajaran masal di sekolah dasar yang murah. Proyek ini adalah tindak lanjut dari seminar tentang” sistem penyampain belajar secara masal di sekolah dasar yang murah”. Gagasan diprakarsai oleh innotech di singapura pada tahun 1973. kurikulum dan bahan yang diajarkan sama dengan SD biasa yang diakhirnya mendapat STTB SD. SD PAMONG di ikuti anak putus sekolah yang dilakukan di berbagai temapat.anak bekerja bedasarkan Modul, penilaian dan rencana perbaikan di lakukan dengan petunjuk khusus yang disusun sendiri.
c) pendidikan pramuka untuk trasmigrasi
dimulai 1970 di Jombang, Jawa Timur. Umur 6-25 tahun dari hasil putus sekolah yang diminta bersedia bermigrasi keluar jawa agar tidak pindah ke kota –kota besar. Tujuan proyek adalah menjadikan penduduk desa agar menaruh minat terhadap pembangunan dan mengurangi minat penduduk pindah ke kota. Mengikuti pelatihan ketrampilan bidang perternakan, mengolah dan menjual beras, bercocok tanam, irigasi, dan panen yang disampaikan berupa program penyuluhan. Kegiatan ini bernaung di bawah badan pembangunan pendidikan kota jombang.
d) pusat kegiatan belajar
Proyek ini dimulai pertengahan tahun 1973 .proyek ini dilaksanakan di Jakarata, Jawa barat,Jawa timur, dan Sulawesi Selatan. teknik yang digunakan klasikal dengan mengunakan audio visual, ceramah, kerja kelompok, bimbingan, penyuluhan,pengajaran melalui radio local. 
e) kuliah kerja nyata(KKN)
Dimulai tahun 1971-1972 oleh 3 universitas yang bertujuan melengkapi mahasiswa dengan pengalaman praktis tentang kebutuhan dan masalah pemabangunan masyarakat pedesaan, serta penyediaan tenaga kerja terdidik untuk membangun di 58.00 desa di seluruh Indonesia. Jadi menyediakan tenaga akademik yang terampil, berprakarsa, berpengalaman lansung secara praktis tentang kebutuhan dan masalah pembangunan masyarakat pedesaan.
f) badan usaha tenaga sukarela Indonesia (BUSTI)
Dimulai tahun 1969 dengan mengerahkan 30 orang di 2 desa untuk meningkatkan suasana gotong royong yang kemudian meningkat menjadi sekitar 1500 yang tersebar di 25 propinsi. Tujuan mempertahankan dan memperkuat gotong royong di kalangan generasi muda dengan cara melibatkan dalam kegiatan pembangunan pedesaan. Dari sukarelawan yang sudah dua tahun mengabdi di masyarakat pedesaan ditugaskan bekerja di luar negeri.

g) proyek pengembangan sistem informasi pendidikan dan kebudayaan
Dimulai tahun 1970 dengan menyempurnakan statistic pendidikan sehingga terciptalah bank data di BP3K. Tujuan proyek ini adalah tersedianya data dan informasi yang relevan, dapat dipercaya untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.
h) Sekolah staf pemimpin administrasi (SESPA)
Dimulai tahun 1970 diikuti anggota administrasi, manajemen yang telah senior golongan IV berusia 35-48 tahun dan telah lulus Middle Management Course. Tujuan proyek adalah menciptakan adminstrasi dan manajemen yang efektifm kuat, bersih dan berkeahlian.
i) proyek perintis perencanaan integral pendidikan daerah (PROPIDA) di Sumatra dan Jawa Timur
proyek ini bertujuan teerciptanya model badan perencanaan pendidikan tingkat daerah. Dibantu Ford Foundation. Berpusat di padang dan Surabaya yang beryubungan resmi dengan BP3K dan gubernur .
j) Proyek percobaan radio pendidikan 
Pengunaan siaran radio digunakan untuk membantu pendidikan yang dikirimkan ke sekolah-sekolah yang terpadu dalam pelajaran kelas. Tujuan proyek adalah ditemukan cara-cara yang efektif dari pengunaan radio untuk membantu kegitan pendidikan.
k) program pembinaan bakat. 
Tujuan dari proyek ini adalah membantu murid dan mahasiswa berprestasi tinggi dalam belajar. Bantuan beasiswa bagi siswa atau maasiswa berbakat dan berprestasi yang berekonomi lemah. Badan beasiswa seperti Super Semar untuk yang berbakat istimewa.
l) proyek STM pembangunan. 
Dimulai tahun 1967-1969 tujuan memperbaiki mutu pendidikan teknik. Mengunakan sistem modul seperti PPSP, lama studi 4 tahun. Tujuan proyek adalah memecahkan masalah relevansi, efektifitas dan efisiensi sekolah lanjutan di Indonesia . 
m) sistem kegiatan pembelajaran oleh masyarakat.
Pengembangan sumber tenaga manusia dalam masyarakat diartikan sebagai pengunaan sumber-suimber pendidikan dalam masyarakat dapat. Tujuan proyek ini adalah teridentifikasinya berkembangnya sistem kegitan belajar oleh masyarakat sesuai dengan sumber-sumber pendidikan dan kebutuhan pendidikan dalam masyarakat. Sasaran proyek anak umur 10-24 tahun. Lokasi proyek di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, dan Indramayu Jawa Barat. Berdasarkan prinsip belajar seumur hidup pendidikan dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa batasan usia. 
n) penggunaan sistem perencanaan dan program anggaran (PPBS) di pendidikan tinggi. 
Proyek pengembangan pedidikan tinggi sebagai unit departemen pendidikan dam kebudayaan Ditjen pendidikan tinggi bertanggung jawab mengarahkan dan mengelola 40 universitas dan istitut negeri masalah anggaaran belanja dan bertanggung jawab atas 300 universitas swasta dan perguruan tinggi swata. Tujuan proyek ini adalah menunjang semua usaha pelaksanaan rencana strategis yang maksimum dan terordinasi sumber, dan pengembangan univeritas dan institute dengan potensi yang tersedia.
o) sistem informasi pengelolaan di pendidikan tinggi.
Tujuan proyek ini adalah terlayaninya informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan untuk pererncanaan strategis , perencanaan operasional , monitoring, dan penilaian dan menjamin terselenggaranya pengelolaan perguruaan secara nasional.proyek ini merupakan jaringan sistem informasi penelolaan yang berlaku secara nasional lingkungan Departemen pendidikan dan kebudayaan.
p) proyek pendidikan guru. 
Meliputi pendidikan guru dan pengabdian masyarakat. Rencana pengujian guru untuk dapat ,melaksanakan kurikulum baru. Tujuan proyek ini adalah memiliki lembaga pendidikan guru untuk segala jenis dan tingkat yang bersifat In-service maupun pre-service yang terkoordinasi dalam satu jaringan. Merupakan proyek pengembangan perkembangan pendidikan guru. Proyek ini menyusun rencana kemudian mengujinya sehingga guru mampu melaksanakan kurikulum baru.

q) pengembangan sekolah luar biasa( untuk anak cacat). 
Tujuan proyek adalah pengembangan sistem pendidikan yang sempurna dan efektif untuk anak-anak cacat. Bantuan di bidang keahlain, keuangan , dan pengalaman khusus menunjang kegiatan sekolah untuk anak buta, tuli,cacat mental, cacat jasmani dan anak-anak nakal.
r) pemerataan pendidikan teknologi
pendidikan dan pengembangan kebudayaan merupakan jalan yang ditempuh dalam usaha mencapai cita-cita dengan cara pemerataan kesempatan dan p[emerataan mutu pendidikan seluas mungkin bagi masyarakat. Dengan mengunakan media serangkaian acara program yang disiarkan oleh studio RRI dan radio pemerintah berupa penataran guru, pemanfaatan televise siaran terbatas atau Closed circuit television (CCTV) dalam pelaksanaan perkuliahan mata kuliah dasar secara bersama-sama. Mengembangkan media pembelajaran radio, TV, kaset, slide, dan film serta bahan cetakan.
s) pengunan berbagai media untuk penataran guru
penataran guru dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga setiap guru mengusai bidang studi yang diajarkan dan memperoleh keterampilan mengajar dan kompetensi yang diperlukan dalam profesinya pusat penataran guru tingkat nasional dimaksudkan untuk menatar para pelatih, sedangkan pusat penataran guru di tingkat daerah menatar semua guru. Dengan mengunakan media pembelajaran modrn seperti radio, televisi, satelit domestic, percetakan,dan sebagainya. Proyek ini diorganisasikan oleh Ditjen pendidikan dasar dan menegah bersama BP3K.
pemanfaatan dan pemberdayaan teknologi komunikasi untuk komunikasi pendidikan pengunaan berbagai media untuk penataran guru
t) proyek pendidikan IPA untuk sekolah lanjutan umum
Tujuan proyek adalah mengatasiu kekurangan-kekurangan agar lulusan SMP dan SMA b akan memahami pelajaran IPA. Persiapan proyek tahun 1974 dengan pam eran alat-alat IPA yang terdeteksi 80% diimpor dan 20 % buatan dalam negeri. Pada tahun 1979/1980 proyek pembakuan sarana pendidikan dan kebudayaan menyusun daftar jenis dan sepesufikasi alat peraga dan alat praktek IPA. Pada tahgun 1982 diterbitkan buku petunjuk pembuatan dan pengunaan alat peraga sederrhana IPA.
u) sekolah menengah pertama (SMP) terbuka. 
SMP terbuka kegiatan belajarnya Di selengarakan di luar gedung dengan metode tatap muka dan media dan interaksi tatap muka antara guru dan murid. TUjuan SMP terbunka membuka kesempatan bagi warga masyarakat Indonesia mendapatkan pelayanan pendidikan tingkat SMP karena tidak mampu melanjutkan SMP formal. Siswa m,engikuti dan melaksanakan kegitan di tempat mereka masing-masing tatap muka dengan guru berlangsung 6 jam tiap minggu, selebihnya siswa belajar mandiri.mengunakan media radio program kaset atau slide. Tujuan pembelajaran SMP terbuka dengan SMP biasa yaitu agar lulusannya berjiwa pancasila , mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi atau langsung terjun ke masyarakat, siaran radio, pengawasan orang tua, atau orang tua. Lama pelajaran 6 jam.
v) proyek pengembangan pendidikan guru (P3G). 
Dimulai tahun 1977 pembinaan dan perbaikan kualitas pendidikan guru dengan lokakarya , penyediaan sarana prasarana berupa pembangunan pusat sumber belajar (PSB) berisi pengembangan kurikulum pendidikan guru. Penataran dan latihan oleh guru dan dosen menerapkan metode cara belajar siswa aktif (CBSA) dan pengembangan sistem pendidikan guru berdasarkan kemampuan (PGBK).
w) program akta mengajar V.
Ditujukan kepada staf akademik perguruan tinggi untuk memegang jabatan (kenaikan pangkat)dari III/d ke IV/a. model penyelenggaraan dengan belajar jarak jauh dengan nsistem paket belajar berupa Modul dan tatap muka dengan metode kuliah , diskusi, buku dan media lain dengan tata kulih dan praktikum mengajar. Tujuan program ini adalah menghasilkan tenaga pengajar yang mempunyai wewenang mengajar di perguruan tinggi (Diploma atau Sarjana) serta menciptakan masyarakat akademik yang ideal di perguruan tinggi.
x) wajib belajar (Wajar)
dimulai tanggal 2 mei 1984 dittapkan oleh presiden Soeharto ssehingga tanggal 3 Mei 1984 serentak 3 kabinet pembangunan IV merencanankan kembali pelaksanaan wajib belajar di tiga wilayah Indonesia. Mendagri Soepardjo Roestam , menteri agama H. Munawir Sjadzali MA, dan Men dikbud Prof.Dr. NUgraoho Notosusanto. Gerakan wajib belajar merupakan program 2 juta anak usia sekolah 7-12 tahun dapat mengenyam dan mecmperoleh pendidikan khususnya ndi jenjang pendidikan sekolah dasar di SD Reguler, SD kecil, SD PAMONG, kejar paket 4 dan madrasah ibtidaiyah. 
y) universitas terbuka(UT).
ketetapan presiden no.41 tahun 1984 tanggal 11 juni 1984 UT bersetatus universitas Negeri dengan 4 fakultas ( fakultas keguruan dan pendidikan , fakultas ekonomi, fakultas ilmu social, fakultas politik, fakultas matematika dan pengetahuan alam.
UT memiliki puast penelitian dan pengabdian masyarakat, pusat produksi media pendidikan, informasi dan pengolahan data, pusat pengolahan penujian dan unit program belajar jarak jauh. Peresmian Ut dilakukan oleh presiden Suharto di Bima Graha Jakarta pada tanggal 4 September 1984 terdiri atas tiga program yaitu program Diploma, program Akta V, dan Program Sarjana. Sebagai rector pertama tahun1984 di tunjuk Prof.Dr. Setijadi MA.
4) Pembinaan generasi muda
Pada cabinet pembanguna III ( sejak 31 Maret 1978) dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan kebudayaan diangkat menteri muda urusan pemuda fijabat oleh Doktor Abdul Gafur. Pada cabinet pembangunan V ditingkatkan menjadi menteri urusan pemuda dan olah raga (MEMPORA yang masih di jabat Dr. Abdul Gafur.
Pemuda tergabung dalam organisasi-organisasi pemuda, olah raga dan seni budaya. Pada periode 1965-1975 diawalai kelahiran KAMI dan memudarnya ekstitensi PPMI dan MMI yang organisasinya tergabung dalam KAMI. Lahir pula organisasi-organisasi pemuda pelajar seperti KAPPI dan KAPI. Dalam penataan struktur dan segi kehidupan bangsa organisasi ini kembali poada p;ola berfikir lama yang menyebabkan keretakan-keretakan sehingga bersatunya organisasi kembali pada organisasi induk.
Pada tahun 1973 lahirlah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang terorganisir dalam 3 jalur (TAP MPR NO.III/MPR/1983):
a. jalur SMTP(SMP) dan SMTA(SMA)---organisasi intra sekolah(OSIS).
b. Jalur Kampus(mahasiswa)---organisasi Mahasiswa Intra Universiter.
c. Jalur kemasyarakatan ---KNPI, organisasi, mahasiswa ekstra Universiter, organisasi-organisasi pemuda,pramuka, organisasi-organisasi olahraga, dan lain-lain.
Generasi muda adalah generasipenerus cita-cita perjuangan bangsa , sehingga pemuda dipersiapkan sehingga menjadi jaminan bagi kelangsungan hidup Negara dan angsa , jaminan kelestariam pancasila dan undang-undang dasar 1945 serta kesinambungan pembangunan nasional.
Pendekatan pembinaan pemuda di dekati dengan program-program yang lebih terarah sesuai dengan GBHN. Melalui beberapa program yaitu:
a) Patriotisme dan idealisme
b) Kepribadian dan budi luhur
c) Kesegaran jasmani dan daya kreasi
d) Ketrampilan dan kepemimmpinan

5) menangkal kenakalan anak atau remaja 
Kenakalan anak ( Juvenile Delinqueney) sebagai perbuatan anti social atau perbuatan pelanggaran terhadap norma masyarakat yang dilakukan oleh anak remaja (ngebut,pornografi,geng yang brutal,pencuruian, merusak keindahan dan fasilias, sabotase, dan prilaku yang merugikan orang lain) yang dapat ditangulangi dengan kebijakan –kebijakan pendidikan dan lainnya yang menyeluruh dan terpadu.
Penyebab kenakalan renaja adalah pengaruh pergaulanatau lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Gejala tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma masyarakat sehingga anak tidak mampu lagi menghadapi dirinya dalam masyaraka( anak penyendiri karena tidak disukai teman sehingga mengalami goncangan emosi, mengindarkan tugas sekolah dan rumah sehingga tidak menyukai pekerjaan tersebut, masalh yang tak terpecahkan,anak yang berprasangka buruk pada orang tua atauy gurunya, susah konsentrasi, mengalami phobia dan gelisah berlebih , anak yang suka menyakiti dan mengangu teman ,suka berbohong, anak yang didak dihargai hasil usahanya sehingga melakukan hal berbahaya untuk mearik perhatian orang).
Keluarga adalah pusat ketenangan dan pendidikan sehingga hubungan antar anggota keluarga harus harmonis dan saling gotong royong sehingga tercipta ketenangan, kenyamanan, dan keamanan dalam keluarga.sitem pendidikan mengisyaratkan pada dirinya sebagai proses sosialisasi anak dalam lingkungan sosialnya . kultur akademik, kritis, dan kreatif serta sportif membentuk kesetabilan emosi anak sehingga tidak tergoncang dengan akses perbuatan berbahaya. Kebijakan pendidikan mengatasi kemakalan anak adlahdengan pemberian hukuman dan ganjaran, penataan siswa dalam kelas, pemberian kesibukan atau bahan belajar siswa, program remedial, perhatian khusus , kegiatan osis,ekstra kulikuler seperi berkemah , diskusi , pelatihan dan lain-lain.

6). Masalah ganja dan narkotika 
Masalah narkotika adalh masalah basional; yang harus ditangulangi dengan sunguh-sunguh oleh pemerintah untuk menjadga keselamatan generasi muda. Langkah yang dilakukan adalah langkah pencegahan dengan pemberian perhatian dengan nmasalah dan bahaya narkoba.
Presiden suharto menyataka bahwa masalah narkotila dalah masalah yang gawat sehingga menjadi masalkah presiden. BAKOLAK INPRES NO. 6/1971 sebagian bakin yang memberantas Narkotika pendidikan dikonsentrasikan pada “ awas terhadap bahaya nrkoba” sehingga di lakukan pendidikan yang mengarahkan pada generasi muda yang bertmental matang denan keserasian sikap dan prilaku sehongga dapat melaksanakan pembangunan nasional. Kebijakan penangkalan, penangkalan,penangulangan terhadap penyalah gunaan narkotika yaitu dengan usaha mengikut sertakan saeluruh masyarakat (people involvement) yaitu orang tua,guru atau dosen, hakim, penegak hukum,organisasi pemuda, organisasi wanita,organisasi keagamaan, petugas rumah sakit ,apoteker , dinas kesehatan rakyat, surat kabar, radio. TV, dan media masa lainnya.
ORANG TUA ASUH BAGI ANAK KURANG MAMPU DALAM RANGKA WAJIB BELAJAR
1. WAJIB BELAJAR
Wajib belajar yang dicanangkan oleh presiden soeharto pada tanggal 2 Mei 1984 bertujuan ad\gar seluruh warga Negara mengenyam pendidikan tingkat dasar sampai tamat. Pada akhir pelita III diperkirakan anak usia 7-12 tahun sebanyak 23.325.000 orang , 22.182.000 orang atagu sebanyak 95% meperoleh kesempatan belajar sedangkan 1.143.000 orang atau 5 % belum dapat mengenyam pendidikan karena sebagian besar dari golonga kurang mampu, sehingga anak-anak usia sekolah ini bekerja membantu mencari nafkah keluarga sehingga tidak sempat belajar dan sekolah.
Sekolah yang dabpat dijadikan tempat belajar anak usia 7-12 tahun dalam rangka wajibbelajar ialah SD Negeri atau swasta, SD kecil, Madrasah ibtidiyah, SD PAMONG, program kejar paket A, sedangkan bagi anak yang cacat bias belajar di SLB, SDLB, dan SD terpadu.
Tanggung jawab wajib belajar adalah keluarga. Masyarakat, dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menyediakan tempat belajar yakni lembaga pendidiakn sedangnan kebutuhan anak sekolah adalah tangung jawab orang tua atau keluarga anak.
2. Orang tua asuh [gerakan orang tua asuh ( GNOTA)]
Orang tua asuh adalah perorangan, keluarga, atau masyarakat yang bertindak sebagai orang tua atau wali anak kurang mampu dengan memberikan bantuan dana untuk pendidikan atyau sarana belajar, sehingga mwereka dapat mengikuti lembaga tingfkat dasar sehingga memenuhi tuntutan wajib belajar. 
Orang yua yang ingin menjadi orang tua asuh dapat menguhungi kepala sekolah atau lemabaga pendidikan ( kelompok kerja wajib belajar dan lembaga social yang ditunjuk) untuk mendapatkan formulir orang tua asuh. Orang tua asuh wajib menyerahkan bantuan yang telah disangupi kepada anak asuh me;lalui kepala sekolah atau lembaga pendidikan dasar dalam jangka waktu minimal satu tahun atau lebih yang mengetahui proses pemberian dan pengunaan bantuan. 
Dalam rangka pelaksanaan wajib belajar, pemerintah membentuk kelompok kerja wajib belajar yang berangota dari departemen atau lembaga pemerintah serta wakil masyarakat :
a. Kelompok kerja wajib belajar tingkat pusat berada di kantor menko kesra, jalan Merdeka barat Jakarta.
b. Kelompok kerja wajib belajar tingkat propinsi dengan penangung jawab gubernur kepala daerah tingkat I berada di Ibukota propinsi. 
c. Kelompok kerja wajib belajar tingkata kabupaten atau kota madya dengan penangung jawab bupati atau walikota kepala Daerah , berada di Ibu kota kabupaten atau kota madya. 
d. Kelompok kerja wajib belajar tingkat kecama tan dengan penangung jawab cama t yang berada di ibukota kecamatan
e. Keklompok kerja wajib belajar ting kat desa merupakan bagian dari LKMD dengan pengangung jawab kepala desa berada di setiap desa atau kelurahan.
Program orang tua asuh bagi anak kurang mampu usia 7-12 tahun bertujuan untuk menyukseskan wajib belajar yaitu suatu upaya bersama yang dilandasi rasa kemanusiaan, keiklasan, dan kasih saying untuk anak-anak kurang mampu agar dapat belajar. 
Orang tua asuhg adalah upaya gotonhg-royong berasas kekeluargaan sebagai wujud tata kehidupan berpancasila dan peran serta scusekan wajib belajar sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. 
Perencanaan program orang tua asuh bagi anak kurang mampu dalam rangka wajib belajar ini dilakukan oeh Dr. Nugroho Notosusanto di kompleks SD pujokusuman, Yokyakarta pada hari senin tanggal 23 Juli 1984. 


2.6. Badan-Badan Internasional pendidikan 
Untuk saling mengebal dan menepuk pengertian antar bangsa di dunia Indonesia berkali-kali mengirimkan misi kebudayaan ke berbagai Negara asia dan jepang, eropa, dan amerika dan Menerima perutusan kebudayaan dari Negara lain.
Indonesia dalam pendidikan melakukan jalinan kerja sama dengan Negara-negara lain di dunia. Indonesia ikut dalam badan-badan pendidikan internasional, badan-badan tersebut banyak membantu Indonesia untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan. Bantuan dari lembaga internasional dapat bernbentuk bea siswa, tenaga ahli, bantuan keuangan dan material; misalnya dengan pertukaran pelajar atau mahasiswa , pemberian fasilitas untuk belajar atau mengadakan penelitian bagi orang atau mahasiswa asing yang belajar di Indonesia dan sebagainya.
Badan-badan internasinal bidang pendidikan:
1.SEAMEO
Tujuan adalah meningkatkan kerjasama antar bangsa-bangsa di Asia Tenggara lewat usaha-usaha di bidang pendidikan dan pengembangan ilmu serta kebudayaan.
SEAMEO adalah singkatan dari Southeast asian Ministersd of Education Organization. Badan ini beragnggotakan poadra menteri pendidikan dari 8 negara asia tenggara, yaitu Indonesia, , Kamboja, Laos,Malaysia, philifina, singapura, tailand, Vietnam dan membuka kesempatan bagi Negara dari luar. Pada maret 1974 tercatat perancis, selandia baru, dan Australia sebagai angota peserta. Penentu kebijakan tertinggi SEAMEO adalah South Asian Ministers of education Council) sedangkan pelaksananya SEAMES ( Southeast asian Ministers of education Secretariat) yang berkedudukan di Bangkok.
Penyelengara program SEAMEO melalui Regional Centres yaitu:
a. BIOTROP:Regional Centre for Tropical Biology7 di Bogor Indonesia.
b. RECSAM : Regional Centre For Education Scince and Mathematics di Penang, Malaysia.
c. RELC: Regional English Language Centre di singapura.
d. SEARCA: regional Centre for a Graduate study and Research in Agriculture di los Banos , Philipina.
e. INNOTECH: Regional centre for educational innovation and technogy yang semula di Saigon, Vietnam kemudian pindah pindah ke Bangkok. 

2 UNICEF
Unicef adalah singkatan dari United Nations International Children’s emergency Fund. Bantuan UNICEF ditujukan pada tingkat pra sekolahy, pendidikan dasar, pendidikan guru yang mendidik calom nbguru taman kanak-kanak dan SD, dan pendidikan luar sekolah. UNICEF juga membantu pelaksanaan pendidikan seumur hidup. Bantuan berupa Grat, bantuan keuangan bagi proyek-proyek, dan bantuan perlengkapan dan peralatan .

3.UNESCO
UNESCO adalah singkatan dari United Nation Educational Scientific an Cultural Organization. Hubungan resmi Indonesia dengan UNESCO dilakukakn oleh departemen luar negeri C.Q direktorat organisasi Internasional. Tetapi dalam kegiatan sehari-hari kerjasama internasional maupun regional disalurkan melalui Sekertariat lembaga nasional Indonesia untuk UNESCO yang berada di seketariat jendral departemen P dan K. 
Bantuan UNESCO berupa bantuan keuangan bagi proyek-proyek , tenaga ahli (expert Consultant,beasiswa, dan pertemuan-pertemuan ilmiah (seminar, symposium, dll.) bidang kegiatan UNESCO meliputi bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, ilmu-ilmu social dan kebudayaan, dibidang komunikasi. 
Indonesia juga mengadakan hubungan kerja sama atau mendapat bantuan bersifat bilateral . diantaranya dengan amerika serikat melalui MUCIA/AID,USAID,dan USIS. Pada umumnya bantuan amerika serikat di bidang pendidikan digunakan untuk beasiswa dan tenaga ahli.
Hubungan Indonesia dalam bidang pendidikan dengan dunia luar tidak hanya terbatas pada hubungan antara Negara saja tetapi juga hubungan dengan badan-badan swasta asing antara lain dengan Asia Foundation, Ford Foundation, Rockefeller Foundation, Geothe Institut.
4.. The Ford Foundation
Kegiatan Ford foundation ini dalam penyelidikan di Indonesia terutama diarahkan pada dua bidang yaitu:
a. Pengembangan pendididkan tinggi 
b. Peningkatan kemampuan dalam penelitian dan perencanaan pendidikan. Bantuan ditujukan pada perguruan tinggi yang ada di daerah dengan mengutamakan bidang-bidang ekonomi, pertanian, bidang yang berorientasi pada pedesaan, dan latihan dalam ilmu pengetahuan social. Bantuan ditunjukkan kepada PROPINDA( Proyek Perintis Perencanaan Integral pendidikan daerah) di Surabaya dan Padang, 
Hubungan Indonesia demgamn pihak swasta asing internasional antara lain ; PGRI( persatuan Guru Republik Indonesia) dengan persatuan asia pasifik, dengan WCOTI, JFFTU, dan lain-lain.
5. PGRI dan persatuan guru internasional 
PGRI ( persatuan guru republic Indonesia) didirikan tiga bulan setelah proklamasi kemerdekaan. Organisasi guru ini bertujuan sebagai alat pelayanan, pembinanan dan bangsa PGRI merupakan wadah kaum guru yang bersifat Unitaris,independenrt dan bukan partai politik. 
5.1. persatauan guru asia –pasifik
Dalam bidang studi pendidikan khususnya yang menyangkut bidang profesi guru , Indonesia menghadiri pertemuan guru-guru asia pasif yang diwakili persatuan guru ,republic Indonesia (PGRI) , melalui badan ini Indonesia benerapa kali mengirimkan guru-guru untuk mensurvai situasi pendidikan di beberapa negara di Asia pasifik.
Indonesia juga mendapat kunjungan guru-guru di berbagai daerah di Indonesia atara lain guru yang berasal dari Jepang , Malaysia, dab Australia.
5.2. Persatuan Guru sedunia 
Indonesia yang diwakili oleh PGRI mendi anggota persatuan Guru Sedunia (WCOTP= World Confideration of Organization of the Teaching Profession). lembaga ini adalah organisasi non pemerintah dan politik. Dalam siding Internasional yang ke 27 tahun 178 diselengarakan di Jakarta.
6. Badan Internasional di bidang ekonomi 
Dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, Negara tidak lepas dari dana bantuan dari berbagai Negara berbentuk kerjasama baik yang berupa dana bantuan ataupun hutang. Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk pinjaman modal, pendidikan tenaga ahli, penanaman modal asing di dalam perusahaan-perusahan Indonesia dengan cara bagi hasil. Untuk kepentingan pendidikan Indonesia mendapat antuan dari Bank Dunia (World Fund), Dana bantuan Internasional( Internasional Monetery Fund), IDA( Inter Governmental Group On Indonesia) , serta kerjasama ekonomi lainnya.

Comments

Popular Posts